Sejak kecil, kamu pasti selalu
ditanya, “Adek, nanti kalau sudah besar, cita – citanya pengen jadi apa?”.
Pertanyaan yang lumrah untuk diajukan. Bahkan saat di Sekolah Dasar, sudah
dapat tugas untuk mendeskripsikan cita – cita kita. Ada yang sejak SD bercita –
cita menjadi Astronot, tapi pas SMP berubah lagi cita – citanya yaitu ingin
menjadi Dokter, pas SMA juga berubah lagi ingin jadi Arsitektur. Dan pas
kuliah, semua cita – cita di masa sekolah itu sirna, karena pada masa ini, inginnya
kamu, cuma bisa cepet wisuda doank.. hiks.. hiks.. curcol deh, kamu akan mempertimbangkan
lagi apa yang ingin di cita – citakan. Karena semakin kamu dewasa, kamu tidak
hanya memikirkan dirimu sendiri, melainkan kamu juga harus memperhatikan orang –
orang disekitarmu, yang paling dekat ya orang tua. Saat memilih untuk
mewujudkan cita – citamu, kamu harus memberitahu orang tua. Nah, pada fase ini,
terkadang banyak dijumpai perbedaan pendapat antara kamu dan orang tua mu,
bahkan mungkin sampai menolak keras untuk mewujudkan cita – citamu, kan nyesek gak
ketelungan. Di bawah ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Kamu harus menjelaskan pelan – pelan kepada orang tuamu, passion yang
kamu miliki dan hubungkan dengan cita – citamu
Dalam poin ini, kamu harus
menjelaskan bagaimana passion kamu dengan cita – cita yang ingin kamu wujudkan.
Misalnya kamu ingin menjadi Arsitek, maka jelaskan pada orang tuamu jika passion
kamu yaitu suka menggambar dan kamu tak bosan dengan hal ini, bahkan setiap hari
kamu melakukan yang terbaik dalam bidang menggambar. Pasti, orang tuamu bisa
memahami maunya kamu.
- Kamu harus memberi pemahaman bagaimana keuntungan jika kamu berhasil
mewujudkan cita – citamu
Nah, jika passion tak kunjung
membuat orang tuamu setuju, coba jelaskan jika kamu berhasil mewujudkan cita –
citamu, kamu bisa mebuat mereka bangga dan yang pasti diri sendiri juga bangga,
bisa menambah “cap” baik keluarga karena bisa menghasilkan orang sukses seperti
kamu, dan yang terpenting, dibalik itu, kamu mewujudkan cita – citamu tanpa
tekanan. Bahagia plus – plus, bukan?
- Kalau tak berhasil juga, tanyakan apa mau nya orang tua kamu
Jika penjelesan seperti di atas
tak bisa diterima oleh orang tuamu, tanyakan sebenarnya apa yang mereka
inginkan sampai tak menyetujui apa yang menjadi cita – citamu. Pasti ada alasan
dibalik ketidaksetujuan mereka. Karena, bermusyawarah dalam keluarga itu
penting dalam mengambil sebuah keputusan.
- Nah, yang terakhir, jika rangkaian katamu tak bisa lagi meyakinkan
mereka, ingatlah nasihat ini
Jika kamu telah mencoba
meyakinkan mereka namun tak ada berita baik yang kamu dapatkan, cobalah ikuti
kemauan orang tuamu, biar bagaimana pun mereka adalah orang yang banyak berjasa
dihidupmu. Walaupun kamu bisa menentang ketidaksetujuan mereka, namun jika
mereka tak merestui itu, apalah guna. Ingatlah, doa restu orang tua itu adalah
hal yang mulia di dunia ini.
Jadi, untuk kamu, bersabarlah. Semoga
apa yang kamu kerjakan itu mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Keep
moving on!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar