BELAJAR
MEMBACA
kakiku luka
luka kakiku
kakikau lukakah
lukakah kakikau
kalau kakikau luka
lukakukah kakikau
kakiku luka
lukakaukah kakiku
kalau lukaku lukakau
kakiku kakikaukah
kakikaukah kakiku
kakiku luka kaku
kalau lukaku lukakau
lukakakukakiku lukakakukakikaukah
lukakakukakikaukah lukakakukakiku
Maknanya adalah :
Adapun puisi “Belajar Membaca” jika kita teliti lebih
lanjut, puisi ini berisi pernyataan dan pertanyaan. Si aku lirik pada larik
pertama dan kedua menyatakan bahwa kakinya terluka. Ilmu faal menyatakan, kaki
adalah anggota tubuh yang lebih sulit sembuh jika terjadi luka, dibandingkan
dengan anggota tubuh yang lain. Kaki, jika terluka harus mengalami perlakuan
khusus dan dirawat secara hati-hati. Inilah alas an yang paling logis mengapa
si aku lirik menyatakan yang terluka adalah kakinya. Kemudian di larik
selanjutnya si aku lirik betanya pada seseorang yang lain untuk memastikan
adakah orang lain yang teluka selain dia. Larik selanjutnya kembali berisi
pertanyaan yang kali ini mengandung pengandaian. Selang-seling antara
pernyataan dan pertanyaan itulah yang menimbulkan rangsang pikir, kemudian dari
situ bangkitlah makna. Dalam bahasa sehari-hari pesan yang disampaikan dalam
sajak ini mungkin bisa kita uraikan begini: aku luka, kamu luka jugakah? Aku
sakit, kamu merasakan juga sakitku? Kalau kakiku sakit karena luka, apakah
kakiku ini kakimu juga? Sajak ini sebenarnya mengajak kita belajar membaca
solidaritas, belajar membaca kepedihan orang lain: peka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar